Anime Comments Pictures

Superman
I must LEAVE my comfort zone to GROW

Senin, 18 Mei 2015

Menjadi Pemberani

Menjadi bungsu dari anak bungsu membuat saya memiliki belasan kakak laki - laki dan beberapa kakak perempuan. Mereka bilang menjadi bungsu selalu menyenangkan, memiliki lebih banyak kasih sayang dan selalu dibenarkan. Namun, bagiku menjadi bungsu tidak selamanya menyenangkan. sama seperti sulung yang mengemban tugas, bungsu pun mengemban amanah. ketika kakak-kakakmu semua hebat maka saya harus lebih hebat lagi.

beruntung memiliki orangtua yang demokratis dan kakak-kakak yang begitu hebat. Seorang kakak berpesan "Jangan percaya konstruksi sosial sekitar kita dan jadilah anak yang bebas, merdeka, serta pemberani dalam menentukan pilihan kehidupan."

cukup lama saya mencoba memahami pesannya. konstruksi sosial tidak dapat dipungkiri telah mempengaruhi psikologis kita. melawan konstruksi sosial berarti menantang untuk dianggap "nakal" oleh mereka. Namun, ketika saya sudah semester empat seperti saat ini, saya menyadari. Melawan konstruksi sosial mungkin akan menjadikan diri sendiri asing. Akan tetapi, mereka tidak perlu tahu apa yang sedang saya siapkan, suatu hari nanti mereka akan mengerti dengan sendirinya. Bahkan ketika sukses sudah ada di genggaman, mereka dengan sendirinya akan mengakui.

Hanya orang-orang pemberani lah yang mampu menaklukkan dunia, mereka berani melawan rasa takut, berani dengan tekad mengusahakan sesuatu yang dianggap tidak mungkin.

Menjadi adik kalian berarti luar biasa, selalu tertantang untuk mampu melampaui kalian. belum bisa hari ini, karena sepertimu aku hanya mahasiswa biasa yang kerap tertidur di kelas atau melamun berimaji dengan tokoh-tokoh tulisanku. aku tidak sama dengan kalian yang rajin belajar dan percaya diri kebangetan. akan ku tunjukkan jalanku, dan lihatlah nantinya. semoga aku bisa ada dimana-mana...

Minggu, 18 Mei 2014

berpetualang di Lokananta dan Museum Pers Indonesia

Kejayaan lokananta akan kembali lagi.
Lokananta, gedungnya yang gagah tak semegah dulu, beberapa sudut ruangan telah berdebu. Cat-cat mulai terkelupas, bagaikan tempat ini hanya sebuah legenda masa lalu. Namun, ternyata itu semua salah. Meski kini tempat ini mulai merupakan bagian yang terlupakan, lokananta perlahan namun pasti mulai bangkit berdiri.
Jika masih ingat ketika salah satu lagu daerah kita diakui oleh tetangga, dengan tegas lokananta berdiri paling depan untuk membuktikan bahwa itu adalah milik Indonesia. Tidak hanya itu, kini lokananta mulai menjadi tempat rekaman band dan penyanyi solo Indonesia. Seperti Efek Rumah Kaca dan Glenn Fredly, swrta masih ada yang lainnya. Tidak hanya untuk penyanyi terkenal dan band ternama, Lokananta juga menerima bagi masyarakat umum yang ingin rekaman.
Lokananta pada awalnya sebagai tempat untuk mendistribusikan lagu-lagu daerah seluruh Indonesia. Sebagai distributor Lokananta memiliki fasilitas sarana prasarana yang memadai, bahkan termasuk terbaik yang terdapat di Indonesia.
Kini lokananta tidak hanya sebagai tempat rekaman, namun juga terdapat fasilitas futsal, kantin, tempat sholat, dan terdapat etalase yang menjajakan berbagai produk lagu dari awal terkumpulkan hingga yang terbaru. Semua itu untuk mempertahankan agar lokananta tetap berdiri dan bukan hanya menjadi sebuah legenda.
Kami tidak hanya mengunjungi lokananta, tapi kami juga mengunjungi Museum Pers Indonesia di Solo
Museum Pers Indonesia (Bergaya modern namun menyimpan sejarah luar biasa)
Kenapa Solo? Karena di kota inilah terdapat banyak surat kabar yang diterbitkan di masa lalu. Meskipun ada beberapa diantaranya tidak bertahan cukup lama.
Tidak hanya menyimpan surat kabar lama, kini museum ini juga sedang dalam tahap digitalisasi. Sehingga memudahkan pengunjung untuk mengakses surat kabar dari media manapun dan tahun berapapun. Museum pers tidak hanya menyimpan surat kabar dan media pemberitaan di masa lampau, kini  terdapat ruang khusus untuk perpustakaan. Menurut kami, perpustakaan di sini cukup lengkap untuk bidang komunikasi.
Museum pers Indonesia akan berbeda dengan museum yang selama ini terkesan tua dan hanya sebuah sejarah. Namun, museum pers Indonesi dari penampilan depan memiliki kesan modern, tidak hanya dari segi penampilan, ternyata museum pers Indonesia juga mengumpulkan berbagai surat kabar lokal dan nasional serta majalah dari seluruh Indonesia.
Sayangnya, museum pers di Indonesia yang letaknya berada di persimpangan sedikit menyulikan untuk parkir. Namun, dari pihak museum pers telah membantu dengan adanya satpam sehingga tidak terlalu berbahaya jika anak-anak menyeberang jalan.



Gambar.1 Tampak depan Lokananta 
sumber: foto pribadi



gambar.2 kemegahan museum pers Indonesia
sumber: foto pribadi

Rabu, 07 Mei 2014

aku ingin bicara denganmu, wahai ujian nasional,,,

tahun ini aku tak lagi berjumpa denganmu,,, tak hanya tahun ini namun juga tahun-tahun berikutnya...
Tahun lalu, masih segar dalam ingatanku,,, persiapan diri untuk Ujian Nasional SMA 2013

maafkanlah aku wahai guru-guruku,, yang setiap bimbingan belajar maupun di kelas aku lah orang pertama yang mengeluh dan muak dengan soal-soal itu,,,
maafkan aku yang sering berada diperingkat bawah selama try out,, seolah aku tak peduli dengan Ujian Nasional. dan memang aku tak peduli....

bukan karena aku pintar, tapi karena aku bebal. aku bukanlah anak yang mudah diatur, harus duduk di ruangan dan mendengarkan. mengerjakan sesuai perintah...

wahai ibu bapak guru,,,
ketika aku duduk dibangku kelas tiga,, aku menangis hampir setiap hari....
ketika aku harus berangkat ke sekolah,, entah mengapa begitu berat kakiku melangkah, hingga akhirnya aku ketinggalan pesawat untuk kedua kalinya....

kepalaku seakan ingin pecah,,, dijejali soal-soal yang aku sendiri tidak tahu manfaatnya

setiap kali kita bertemu,, aku selalu menanyakan kabarmu,,,
hingga suatu hari seorang Umi (panggilan untuk ibu guru) mengatakan
"Saya sangat kecewa, untuk apa kalian memiliki nilai sempurna, kalau ternyata tidak berakhlak mulia?"

seolah-olah itu menjawab pertanyaanku selama ini, untuk apa sistem pendidikan berorientasi pada nilai? sedangkan karakter siswanya terabaikan,,,,

wahai bapak ibu guru,,,,
setiap hari sebisa ku, aku terus mengusik agar bapak ibu guru menceritakan petualangan - petualangan hebat yang pernah dilalui,,,
karena aku menyadari bahwa bukan soal ujian nasional yang membuatku mendapat petunjuk untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan,,, melainkan cerita dari pengalamanmu yang membuatku sadar arah jalan pulang,,,

Bukan nilai yang membuatku mengingat semua tentang mu,, namun pelajaran kehidupan yang engkau tanamkan pada jiwa kami,,,

aku masih lupa soal pertama ujian nasional SMA, tapi aku ingat sedikit wejengan bapak ibu,,,
saat SMA, ada seorang guru yang mengajarkan arti keikhlasan dengan memberi sekoin setiap hari kepada yang membutuhkan dengan filosofi "Ketika aku harus kehilangan yang lebih besar aku tidak apa-apa,, karena aku telah terbiasa"
ada yang mengatakan "Pikirkanlah terlebih dahulu, sebelum kalian menulis di jejaring sosial"
ada pula yang mengajarkan "Ketika engkau ingin dunia mengejarmu, kejarlah akhirat, maka dunia akan mengejarmu"

ketika di SMP, "Saya suka kalian yang telah berwirausaha sejak muda, karena kalian tahu betapa besarnya risiko hidup diluar sana, dan kalian belajar mengatasinya."
"ketika orang lain menganggap mustahil, percayalah ada kekuatan dari Tuhan yang mampu menjadikannya mungkin."

ketika di SD, "siapapun kalian, darimanapun asal kalian, kalian pasti bisa meraih cita-cita kalian. asal kalian mau belajar dan belajar."
"Kalau kalian tidak lupa pakai baju, maka sudah seharusnya kalian tidak lupa untuk menuntut ilmu."

untukmu ujian nasional,,, mereka bilang engkau untuk menyetarakan pendidikan Indonesia. dari Pulau We hingga Papua. tak kenal dari mana mereka, tak tahu apakah mereka telah sarapan?

engkau sedot ratusan juta uang negara agar engkau tetap bertahan hidup. namun berapa banyak "hanya" karena kau, anak bangsa ini harus mengakhiri hidupnya, meneteskan air mata, menanggung rasa malu, tertekan,, dan ketakutan...

siapa tahu, mereka yang pergi karna kau, adalah mereka yang menyimpan rahasia dunia dalam bidang kedokteran, maupun lainnya? setega itukah dirimu?

wahai ujian nasional, tahun 2013 lalu,, untuk wilayah Indonesia Tengah terjadi keterlambatan distribusi, hingga terjadi penundaan Ujian Nasional. tak berhenti disitu, beberapa sekolah harus menggunakan lembar hasil fotokopian. apakah itu yang kau setarakan, wahai ujian nasional?

terlintaskah dalam benakmu,, berapa banyak guru yang khawatir dengan peserta didiknya,, hanya karena dirimu. peserta didiknya adalah anak-anak yang luar biasa, harus menyeberangi sungai, naik turun bukit, berjalan belasan kilometer, belum sarapan. dan mereka semua kau paksa memerhatikanmu,,,

sempatkah sedetik dari hidupmu, engkau perhatikan mereka??

wahai ujian nasional,,, tahukah engkau bagaimana perasaan anak dari guru-guru itu? sebagaian besar waktu ayah dan ibunya dihabiskan untuk mengajar agar anak didiknya berhasil meraih masa depan yang baik... tahukah engkau sebagian dari anak-anak guru baik yang mengajar maupun mengawas adalah balita yang selalu rindu timangan ayah dan ibunya, rindu air sehat dari ibunya,,,,

tahukah engkau,, berapa banyak anak-anak guru itu, ingin duduk disamping ayah dan ibunya untuk diajari PR sekolah,,, namun, mereka terlalu letih mengajar, mengurusi rumah,, hingga terkadang anak-anak itu harus berjuang sendirian keluar dari kesulitannya....

wahai ujian nasional,,,, apakah engkau mampu menjadi jawaban dari permasalahan pendidikan negri ini? mampu mencegah tawuran, perkelahian antar pelajar, pencurian yang melibatkan pelajar? bisakah engkau menampung jiwa seni kami?

bagaimana engkau menyebut dirimu menyetarakan pendidikan negri ini, jika engkau hanya menjadi wadah bagi mereka yang menyukai matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, kimia, geografi, fisika, ekonomi, sosiologi, biologi??

tidakkah sedih dirimu ketika seorang siswa bertanya kepada gurunya seperti ini
"Bu Guru, saya di masa depan ingin menjadi pelukis. dan saya rasa saya tidak perlu memelajari peluang matematika seperti ini, toh di masa depan saya tidak pakai. jadi buat apa saya belajar?"

gurunya menjawab. "Agar kamu kompeten"

wahai ujian nasional,,, kata orang terjadi kecurangan pada dirimu,,,, siapakah sebenarnya dirimu itu?engkau bilang engkau ingin menyetarakan pendidikan, engkau gemborkan pendidikan karakter,, tapi kau terbitkan kecurangan,,,,

aku ingin bertemu dirimu, andaikan kau tidak sempat saking sibuknya,,, bacalah curahan hati ini,,,

terima kasih untuk seluruh guru kehidupanku,,,
setiap pohon akan tetap kokoh tidak melarikan diri meskipun badai menghadang

Rabu, 16 April 2014

cantik,,, oh kecantikan
kecantikan. cantik mampu membuat manusia terlena, cantik mampu menjadi bintang
cantik membuat orang menjadi terkenal
cantik oh cantik

meski bagi kami, cantik berbeda-beda
bagimu kami tetap sama
berlomba menuju zonamu

cantik oh cantik
engkau mampu membuat seseorang dibicarakan, diantara bisikan, diantara keriuahan

ah entahlah,, aku pun tak tahu
mereka bilang engkau seperti mutiara
tapi bagiku
hiduplah seharusnya seperti mutiara
meski tak secantik kata-katamu tiara (gak bermaksud dengan siapapun)

Selasa, 15 April 2014

Cinta? Oh bukan? Apa? Tak tahulah aku

kuliah senin yang normal, menanti dosen yang mengharuskanku hilir mudik kesana kemari...
menanti soal UTS yang silih berganti dibagi,,,
namun di senin ini ada yang berbeda, aku dikenalkan mengenai cinta dari orang-orang yang memilih sendiri -oranlain bilang mereka jomblo.
Cinta, dari cinta bisa datang cemburu. dari cinta bisa muncul kasih sayang dan perhatian
namun juga karena cinta muncul kebimbangan dan ketidakpastian
cinta seringkali menjadi bahan pembicaraan, menggelitik telinga untuk diam dan mendengarkan
cinta bagi mereka jauh lebih menarik daripada mendengarkan dosen
cinta membuat orang menemukan pasangan dan mengecap mereka yang sendiri dengan jomblo

bukan berarti mereka yang jomblo tak memiliki rasa cinta.
mungkin, ia menyimpan cintanya dalam diam
mungkin ia mengutarakan cintanya dalam tulisan
mungkin,,,
mungkin,, ia pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan -tepuknya sama angin

cinta, menjadikan manusia saling menghargai dan menyayangi

Ah entahlah aku sendiri tak tahu makna cinta yang semakin tak pasti...
yang ku tahu,,
ketika logikamu tak mampu lagi kau dengarkan
dengarkanlah suara hatimu,,
mungkin menurutmu ia hanya berbisik,,
tapi sebenarnya ia sedang berteriak dengan lantang kepadamu
hanya saja sebagai manusia kita sering tak peduli padanya...

terima kasih untuk kalian yang sudah berbagi cerita  di kantin siang kemarin..

Selasa, 31 Desember 2013

surga dunia

mendapatkan beasiswa penuh dengan fasilitas lengkap adalah dambaan setiap anak. termasuk aku.

diajari oleh guru-guru yang terhormat, berpangkat, dan menerapkan kehidupan dunia dan akhirat.

"Kejarlah akhirat, maka dunia akan mengejarmu" demikian pesan salah seorang guruku. guru bahasa Inggris yang jago bahasa rusia, hafal dan mempraktikkan Al qur'an pula...

belum lama aku meninggalkan tempat itu,,,

penjara suci kata mereka... surga dunia bagi yang lainnya..

tapi kataku tempat itu ialah awal dari kehidupanku sebenarnya...

kami tak hanya diberi pemahaman islam, namun juga mempraktikkannya...

sayangnya...

saat aku berjuang mati-matian untuk menguatkan prinsipku, saat aku berjuang keras bertahan,,,

aku melihat mereka seolah-olah tak peduli,,,

mereka yang faham melakukan banyak hal yang sama dengan orang-orang yang tak pernah belajar

lalu apa bedanya????

dulu mereka nomor satu sebagai orang yang mengatakan untuk ini itu

sekarang? apa? kemana mereka?

ternyata janji iblis bukan janji palsu,, ia masih akan terus mengganggu anak manusia...

sampai kapan? sampai kiamat.....

bukankah jika mereka melakukannya karena mereka tidak tahu? kenapa kalian yang tahu juga melakukannya?

karena kalian minoritas? bukankah islam datang terasingkan saat pergipun terasingkan?

hidup adalah pilihan,,, dan aku menghargai pilihan kalian

terima kasih telah memberikan pelajaran kehidupan,,,,

Jumat, 27 Desember 2013

ketika aku hanya bisa diam...

aku bukan siapa-siapa. apalagi bagi kalian...
aku bukan teman yg istimewa, buktinya kalian lupa

dahulu....
aku, dan kalian bersekolah di tempat yg luarbiasa
ada banyak malaikat pengawas yg mengawasi stiap gerak-gerik kita. 24 jam. bagaikan tak ada celah utk mlakukan dosa.....

kalian bknnya yg bilang?
kalau kalian risih mlihat org berduaan bkn mahromnya?
klo kalian ganjil liat orang boncengan pdhl bukan sma ayah, atau saudaranya...
bukannya kalian yg dengan lantang gak sudi liat mrk pegangan tgn...

kalian semua...
ya kalian semua...
kalian lebh tahu agama daripada saya
kalian yg slalu juara
kalian yg brani brsuara...

tapi apa?
kmarin ku lihat ada yg mulai brpegangan tgn...
degn malu-malu berboncengan....

aku tak tahu byk tntang klian..
cinta, atau pershbtn...

yg kutahu trnyata kita smua tlh gagal...
ya gagal...

di dalam surga bolehlah kita juara
namun di dunia kita terlena...

aku bkn siapa-siapa
aku bkn apa-apa...

ku yakin kalian lbh faham daripada saya...
ku yakin kalian lebh mngerti daripada saya...

payahnya aku hanya bisa diam